Jumat, 27 Mei 2011

“COWOK MISTERIUS DI KEDAI JUS”

Di suatu hari yang cerah, Dea bersama teman-temannya pulang sekolah melewati taman kota yang sangat ramai siang itu. Ramainya anak-anak SMP dan SMA pulang sekolah, cuaca siang itu memang sungguh sangat terik sekali.
“Waaah….hari ini kok panas banget ya…?” kata Dea sambil mengusap peluh yang mengalir perlahan di jidadnya.
“Iya ni, membuat aku merasa haus banget De…” kata Silvi sambil terus berjalan di samping Dea.
“Kita mampir ke warung dulu yuuk Vi, buat sekedar beli es jus aja sih… Mau ga’…??” ajak Dea kepada Silvi.
“Hmmm…aku setuju tu, udah kering banget nie tenggorokanku…”
“Yuuuk kita mampir di warung yang di depan itu…” ajak Dea sambil menarik tangan Silvi.
Mereka menghampiri warung yang menjual bermacam-macam es jus tersebut sambil berlari-lari kecil, seakan-akan es jus itu telah memanggil-manggil mereka dari tadi.
“Pak pesen jus melon dua yaa…” kata Dea kepada bapak-bapak penjual yang sedang sibuk melayani pembelinya yang lain.
“Baik Neng…” kata bapak itu sambil tersenyum.
Sambil menunggu es jus yang mereka pesan, Dea dan Silvi mencari tempat duduk yang paling nyaman untuk menikmati pesanan mereka dan sambil bercerita. Akhirnya mereka menemukan tempat di paling pojok belakang, kursi yang berhadap-hadapan membuat mereka semakin asyik mengobrol.
“De, liat deh cowok yang duduk sendirian di depan sana…” kata Silvi tiba-tiba sambil menunjuk ke arah cowok yang di maksud.
“Yang mana Vi…??” kata Dea sambil celingak-celinguk mencari sosok cowok yang di maksud Silvi.
“Iiiiiih Dea, tu lho yang pakek kaos hijau tua, lagi minum jus jeruk, itu-itu dia ngeliat ke arah kita…” kata Silvi dengan sedikit mengecilkan volume, karena takut cowok yang dia maksud mendengar kata-kata dia.
“Owh itu… Biasa ja kok Vi…”
“Hah…biasa aja kata kamu…??”
“Neng ini jus pesenannya…” kata bapak penjual tiba-tiba yang membuat kaget Silvi yang sedang heboh membicarakan cowok berbaju hijau tua itu.
“Iya Pak…makasih yaa…” kata Dea lembut.
“Iiii Dea, kamu kok biasa aja sih nanggepin tu cowok, biasanya kamu kan heboh kalau liat cowok cakep.. What happen with you Dea…??” kata Silvi sambil memandang Dea yang asyik menikmati jus pesanannya.
“Minum dulu tu jus, katanya tadi udah haus banget…” kata Dea kepada Silvi yang masih terus memandangi dirinya.
Dan, kemudian Silvi mengambil gelas jus yang telah menggodanya dari tadi, perlahan ia meminum jus tersebut dengan terus memandangi cowok yang duduk di depannya. Pikirannya terus bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Miss So Sweet yang duduk di hadapannya ini, biasanya Dea itu tidak pernah cuek dengan cowok cakep yang baru di lihatnya, tapi ini kok malah cuek bebek gak jelas gini.
“Wooy….ngelamun ja kamu Vi, ati-ati tu jus ntar habis sama gelasnya lagi… hehehe…” ledek Dea kepada Silvi sambil tertawa renyah, tawa yang bias membuat hati lelaki manapun luluh lantah kalau mendengarnya. Dea memang gadis yang sangat cantik, di sekolahnya tidak ada yang mengalahkan dia.
“Habisnya kamu tu gak biasa tau De… Ada yang aneh deh sama kamu…”
“Iiiih…apaan coba yang aneh Vi… Aku biasa-biasa aja kok…”
“Deeea…liat tu cowok jalan ke sini, aduh aku kok jadi dag dig dug yaa….” Kata Silvi dengan senyum-senyum sendiri.”
“Biasa aja dong Vi…. Aku rasa kamu yang aneh deh Vi…” kata Dea sambil tersenyum.
“Hey De, lagi pulang sekolah kamu…??” kata cowok tersebut tiba-tiba.
“Apa….??? Kamu kenal dengan dia De…??” kata Silvi dengan mata melotot dan terheran-heran.
“Aduh-aduh Silvi sahabat ku tersayang, kenalin ini Kak Dion, kakakku yang kuliah di Jogja itu lho… Kamu udah lupa ya…?? Dulu kan aku pernah cerita sama kamu…” kata Dea sambil tertawa-tawa kecil.
“Owh…ini kakaknya Dea itu…?? Jadi malu aku De sama kamu, soalnya aku udah heboh dari tadi sih… lagian kamu tu gak bilang kalau dia itu kakakmu…” kata Silvi dengan raut wajah yang memalu.
“Ya udah gak papa, kenalin Kak, ini temen ku, Silvi namanya…”
“Hey Silvi, senang bias kenalan sama kamu…” kata Dion sambil tersenyum.
“Hey Kak, aku Silvi, seneng juga bias kenalan sama kakak…” kata Silvi sambil malu-malu.
“Udah yuuk kita pulang aja, udah terlalu lama kita di sini, ntar ada yang nyariin lagi…” ajak Dea kepada Dion dan Silvi.
Akhirnya mereka bertiga pulang bersama, mereka berjalan bersama sampai pada perempatan, dan akhirnya Silvi memilih jalan berbelok ke kanan untuk menuju ke rumahnya, dan Dea beserta Dion berjalan 50 meter saja sudah sampai di rumah mereka.
Lucunya kejadian hari ini, Silvi yang dari tadi heboh membicarakan cowok, ternyata cowok tersebut adalah kakaknya Dea.

*****SELESAI*****

Kamis, 03 Maret 2011

“Bertahan Untukmu”

Biarlah aku dengan duniaku, dan kamu dengan duniamu
Kelak ku yakin kita kan jadi satu dunia
Aku belajar sabar dan ikhlas dalam kisah cintaku
Belajar memahami dunia kita yang berbeda
Biarlah waktu yang kan merubah dunia kita yang berbeda dan akan menjadi sama
Disini, aku kan bertahan untukmu…
Bertahan menunggu hatimu terbuka untuk hatiku
Aku akan selalu yakinkan hatiku, bahwa kau lah yang terakhir untuk ku
Kaulah sang Adam yang selama ini ku cari
Aku kan selalu berdoa untuk mu setiap detik
Aku kan selalu mengingatmu setiap waktu
Aku kan selalu sebut nama mu di setiap hembusan nafas ku
Aku kan selalu menyayangimu dan mencintaimu setiap saat
Aku kan jaga hatiku untukmu
Semoga pengorbananku tak kan sia-sia
Dan kamu kelak kan mengengetahui pengorbananku ini
Aku yakin, Allah beri rasa ini, karena Dia sayang dan cinta kepadaku
Ku harap Kuasa Cinta Allah dapat menyatukan aku dengan dia…
